Ads by google
- AKU CANTIK & bispak
- Alamat & No.Telpon CW "Bispak
- Asian beauties
- Baju seksi
- Download-wallpaper Artis Mancanegara-free
- foto sexy
- Hot $cene
- Hot Pamela Anderson Video
- Kalender Sexy 2011
- Kim Kardashian bikini shoot & hot
- Kontes bikini
- Megan Fox
- Rusian Woman
- Sandra Dewi
- Sandra Dewi seksi
- SEXY artis indo
- Sexy Atlit
- Sexy Cube
- Sexy foto
- Sexy Girl G-String
- Sexy india
- Sexy melanie
- SEXY Perawat
- Situs Playboy
- Situs Sexy & Porn
- Supermodel
- Tera Patrick Foto Hot
- Top 1000 Sexy amerika Latin
- tren Victoria Secret
- Upload & Download Sexy Pic
- Video Porno
- Video sexy babe
- Video sexy Miss Universe
- XXX video
.........................................................
- # #TV - TV INDONESIA# #
- # Berita Aneh
- # Brbagi Tempatnya & brtukar Pikiran
- # Download softwares
- # Tips Ilmu tuk bisnis internet (hati "kl di suruh transfer)
- # Tmn FB? cari berdasarkan kota dll
- # Tmn qm dmana skarang? lacak no. hp nya ya!
- #Tmn FB? Liat capa aj yg ud ngeliat profilmu
- 3 broadband
- Baby Skates Sensasi
- Download video
- downloader video 4 IE, Firefox & krom
- Film "Jackie Chan
- Green Day
- Jadwal 21 cineplex
- Manowar
- Mariah Carey
- Metallica
- My Video
- penelusuran pake google
- Pr ncess - I'm Yours
- shinta & jojo
- SISTEM OF A DOWN
- The Beatles
- Tiffany Jo Allen - A Thousand Miles (Acoustic)
- Vanessa Carlton - A Thousand Miles
Label
Video Gambar Sexy
(107)
videoklip musik
(107)
populer di Indonesia
(88)
psikologi pendidikan keluarga
(68)
Trailer Film Bioskop
(48)
Lucu lucuan
(34)
cintako3
(29)
kiat" wirausaha modal kecil
(8)
lowongan pekerjaan
(8)
Di jual notebook baru bergaransi
(7)
games
(6)
usaha pulsa elektrik terpercaya di Indonesia
(1)
v
(1)
Tradisi bulan Ramadan di Pulau Dewata yang mayoritas beragama Hindu
Ramadan dalam Tradisi Bali
By Nurlis Effendi
Kerukunan beragama sangat tergambar di Bali yang sebagian besar penduduknya beragama Hindu. Pulau Dewata yang dua kali diluluhlantakkan bom bunuh diri teroris ini sangat menghargai keyakinan yang berbeda.
Itulah sebabnya, umat Islam yang termasuk golongan minoritas bisa menjalankan ibadah puasa dengan nyaman dan tenang di bulan Ramadan ini. Ritual yang sesuai ajaran Islam berjalan dengan baik, begitu juga tradisi adat Bali tetap hidup.
Lihatlah Masjid Muhajirin, Kepaon, Denpasar, Bali. Adalah tradisi bernama megibung, artinya makan bersama-sama dalam satu wadah. megibung sebenarnya tradisi Bali yang mengandung makna kebersamaan. Umat Hindu di sana juga kerap mengadakan ritual ini.
Makanan yang disajikan tentu khas Bali. Base genep yang artinya bumbu lengkap mendominasi makanan-makanan yang tersaji, misalnya masakan ayam base genep, plecing, dan samba matah. Tentu tak ketinggalan bubur bali dan lotong kuah.
Muslim Bali mengadakan megibung setiap khatam 30 juz Al Qur’an. Dilaksanakan setelah buka puasa, diawali dengan buka bersama. Setelah salat magrib megibung pun berlangsung.
Masjid Muhajirin, tempat megibung, adalah masjid bersejarah. Berdiri sejak abad XVIII, di mihrabnya tertera 1326 H. Nama Mujahirin berasal dari pendirinya, para pendatang muslim di Sanur.
Konon, pendatang itu adalah prajurit pelarian. Raja Badung meminta bantuan mereka ketika melawan musuhnya di Bali. Jejak jasa prajurit muslim ini bisa dilihat saat Puri Pemecutan menggelar upacara yang selalu menggelar tarian Rodat. Tarian ini menggambarkan pasukan muslim berperang sambil bersalawat.
Raja Badung menebus jasa itu dengan sebidang tanah untuk didirikan perkampungan. Hingga sekarang, antarumat berbeda keyakinan ini sudah menganggap sesamanya sebagai saudara.
Setiap kali ada acara di kampung muslim selalu dihadiri tokoh penting di Bali termasuk Cokorda Pemecutan. Begitu juga ketika hari raya Galungan yang dirayakan umat Hindu. Pada saat Nyepi, umat Islam membantu pengamanan agar kegiatan warga muslim tidak mengganggu ritual penyepian.
"Keyakinan kami memang berbeda, tetapi kami bersaudara," kata Putu Supadma Rudana, tokoh muda pemilik Museum Rudana di Bali. Dia menunjuk filosofi adat Bali yang disebut Nyama Braya yaitu menjaga tali persaudaraan. "Menjaga hubunan dengan warga muslim adalah kewajiban adat," katanya. Warga Hindu menyebut umat Islam sebagai Nyama Selam, maksudnya saudara umat Islam.
Sejumlah tradisi Bali pun menyerap dalam setiap perayaan Islam lainnya seperti Maulud Nabi dan Isra Miraj. Pada maulud, misalnya, ada kelompok zikir yang melantunkan risalah kerasulan dengan cara makidung, yakni cara melantunkan doa-doa umat Hindu.
Ritual berikutnya adalah penapean yaitu membuat tape, penyajaan (membuat beraneka jajan), dan penampahan (memotong hewan). Beberapa istilah itu sama dengan yang digunakan umat Hindu, tapi materinya tetap ajaran Islam.
Jangan tanya soal seberapa taat mereka menjalankan ibadah, sebab mereka tak sekadar menjalankan ritual juga menanamkannya dalam nilai kehidupannya. Lihat saja di Pagayaman, Buleleng, banyak yang nyantri ke Jombang, Jawa Timur. Pegayaman berada di sebelah utara Denpasar, hanya berjarak 80 kilometer.
Di Pegayaman juga ada tradisi unik yang disebut nyenggol. Ini seperti pasar, hanya saja dilakoni para bocah. Mereka menggelar dagangan di pinggir jalan begitu usai berbuka puasa. Aneka rupa makanan ada di sini, mulai dari buah-buahan hingga sate. Harga ya jelas yang terjangkau anak-anak. Pasar ini bubar begitu suara azan salat isya.
Selain itu, ada tradisi ngejot, yaitu saling mengirimkan makanan antar umat yang dilaksanakan beberapa hari menjelang Lebaran. Makna ngejot tidak jauh beda dengan megibung. Nilai-nilai Bali tetap hidup di tengah masyarakat muslim, sebab mereka juga orang Bali.
Kehidupan di Bali memang indah, seelok alamnya..
By Nurlis Effendi
Kerukunan beragama sangat tergambar di Bali yang sebagian besar penduduknya beragama Hindu. Pulau Dewata yang dua kali diluluhlantakkan bom bunuh diri teroris ini sangat menghargai keyakinan yang berbeda.
Itulah sebabnya, umat Islam yang termasuk golongan minoritas bisa menjalankan ibadah puasa dengan nyaman dan tenang di bulan Ramadan ini. Ritual yang sesuai ajaran Islam berjalan dengan baik, begitu juga tradisi adat Bali tetap hidup.
Lihatlah Masjid Muhajirin, Kepaon, Denpasar, Bali. Adalah tradisi bernama megibung, artinya makan bersama-sama dalam satu wadah. megibung sebenarnya tradisi Bali yang mengandung makna kebersamaan. Umat Hindu di sana juga kerap mengadakan ritual ini.
Makanan yang disajikan tentu khas Bali. Base genep yang artinya bumbu lengkap mendominasi makanan-makanan yang tersaji, misalnya masakan ayam base genep, plecing, dan samba matah. Tentu tak ketinggalan bubur bali dan lotong kuah.
Muslim Bali mengadakan megibung setiap khatam 30 juz Al Qur’an. Dilaksanakan setelah buka puasa, diawali dengan buka bersama. Setelah salat magrib megibung pun berlangsung.
Masjid Muhajirin, tempat megibung, adalah masjid bersejarah. Berdiri sejak abad XVIII, di mihrabnya tertera 1326 H. Nama Mujahirin berasal dari pendirinya, para pendatang muslim di Sanur.
Konon, pendatang itu adalah prajurit pelarian. Raja Badung meminta bantuan mereka ketika melawan musuhnya di Bali. Jejak jasa prajurit muslim ini bisa dilihat saat Puri Pemecutan menggelar upacara yang selalu menggelar tarian Rodat. Tarian ini menggambarkan pasukan muslim berperang sambil bersalawat.
Raja Badung menebus jasa itu dengan sebidang tanah untuk didirikan perkampungan. Hingga sekarang, antarumat berbeda keyakinan ini sudah menganggap sesamanya sebagai saudara.
Setiap kali ada acara di kampung muslim selalu dihadiri tokoh penting di Bali termasuk Cokorda Pemecutan. Begitu juga ketika hari raya Galungan yang dirayakan umat Hindu. Pada saat Nyepi, umat Islam membantu pengamanan agar kegiatan warga muslim tidak mengganggu ritual penyepian.
"Keyakinan kami memang berbeda, tetapi kami bersaudara," kata Putu Supadma Rudana, tokoh muda pemilik Museum Rudana di Bali. Dia menunjuk filosofi adat Bali yang disebut Nyama Braya yaitu menjaga tali persaudaraan. "Menjaga hubunan dengan warga muslim adalah kewajiban adat," katanya. Warga Hindu menyebut umat Islam sebagai Nyama Selam, maksudnya saudara umat Islam.
Sejumlah tradisi Bali pun menyerap dalam setiap perayaan Islam lainnya seperti Maulud Nabi dan Isra Miraj. Pada maulud, misalnya, ada kelompok zikir yang melantunkan risalah kerasulan dengan cara makidung, yakni cara melantunkan doa-doa umat Hindu.
Ritual berikutnya adalah penapean yaitu membuat tape, penyajaan (membuat beraneka jajan), dan penampahan (memotong hewan). Beberapa istilah itu sama dengan yang digunakan umat Hindu, tapi materinya tetap ajaran Islam.
Jangan tanya soal seberapa taat mereka menjalankan ibadah, sebab mereka tak sekadar menjalankan ritual juga menanamkannya dalam nilai kehidupannya. Lihat saja di Pagayaman, Buleleng, banyak yang nyantri ke Jombang, Jawa Timur. Pegayaman berada di sebelah utara Denpasar, hanya berjarak 80 kilometer.
Di Pegayaman juga ada tradisi unik yang disebut nyenggol. Ini seperti pasar, hanya saja dilakoni para bocah. Mereka menggelar dagangan di pinggir jalan begitu usai berbuka puasa. Aneka rupa makanan ada di sini, mulai dari buah-buahan hingga sate. Harga ya jelas yang terjangkau anak-anak. Pasar ini bubar begitu suara azan salat isya.
Selain itu, ada tradisi ngejot, yaitu saling mengirimkan makanan antar umat yang dilaksanakan beberapa hari menjelang Lebaran. Makna ngejot tidak jauh beda dengan megibung. Nilai-nilai Bali tetap hidup di tengah masyarakat muslim, sebab mereka juga orang Bali.
Kehidupan di Bali memang indah, seelok alamnya..
Inilah Lokasi Penukaran Uang Receh
Bank Indonesia (BI) memberikan bantuan penukaran uang kecil untuk menyambut Lebaran. Penukaran uang kecil ini merupakan bentuk kerja sama BI bersama bank lainnya.
"Kami memberikan pelayanan kepada masyarakat sebaik-baiknya. Semakin lama kami harapkan pelayanan penyebaran uang kecil ini semakin bagus. Dengan bank-bank, kami minta mereka untuk membantu kami khusus Lebaran ini menyebarkan uang kecil," ucap Budi Rochadi, Deputi Gubernur BI, yang ditemui dalam peninjauan lokasi mobil enam kas keliling, Rabu (25/8/2010), di lapangan parkir IRTI, Monas.
Diungkapkannya, terdapat lima bank yang bekerja sama dengan BI untuk melakukan penukaran uang kecil tersebut, yaitu BNI (Bank Nasional Indonesia), BRI (Bank Rakyat Indonesia), BTN (Bank Tabungan Negara), Bank DKI, dan Bank Mandiri, yang dapat ditemui di Monas IRTI.
Untuk BI, peenukaran uang kecil dilakukan di beberapa tempat. Ada sembilan mobil yang disebar di seluruh DKI untuk melayani jasa penukaran uang kecil tersebut.
"Dana yang dikeluarkan oleh BI untuk penukaran ini sekitar Rp 5 triliun sampai lepas Lebaran dan saat ini sudah keluar hampir Rp 3 triliun untuk uang kecil," tuturnya.
Dijelaskan oleh Irwan, Asisten Manajer BI, kas keliling di Monas IRTI tersebut memang diadakan untuk membantu kebutuhan masyarakat yang meningkat dalam penukaran uang kecil menjelang Lebaran, yang diadakan sejak 18 Agustus lalu hingga 8 September nanti. Kas keliling adalah penukaran uang, dari uang besar menjadi uang kecil.
"Setiap hari ada tujuh mobil yang dikeluarkan untuk melayani penukaran uang kecil ini menjelang Lebaran. Kami juga bekerja sama dengan lima stasiun kereta api, ada Gambir, Tanah Abang, Kota, Senen, Jatinegara. Jadi, ada loket khusus penukaran uang kecil di sana," ujarnya.
Uang kecil yang paling banyak diburu oleh masyarakat, kata Irwan, adalah pecahan uang Rp 20.000 ke bawah.
"Kami memberikan pelayanan kepada masyarakat sebaik-baiknya. Semakin lama kami harapkan pelayanan penyebaran uang kecil ini semakin bagus. Dengan bank-bank, kami minta mereka untuk membantu kami khusus Lebaran ini menyebarkan uang kecil," ucap Budi Rochadi, Deputi Gubernur BI, yang ditemui dalam peninjauan lokasi mobil enam kas keliling, Rabu (25/8/2010), di lapangan parkir IRTI, Monas.
Diungkapkannya, terdapat lima bank yang bekerja sama dengan BI untuk melakukan penukaran uang kecil tersebut, yaitu BNI (Bank Nasional Indonesia), BRI (Bank Rakyat Indonesia), BTN (Bank Tabungan Negara), Bank DKI, dan Bank Mandiri, yang dapat ditemui di Monas IRTI.
Untuk BI, peenukaran uang kecil dilakukan di beberapa tempat. Ada sembilan mobil yang disebar di seluruh DKI untuk melayani jasa penukaran uang kecil tersebut.
"Dana yang dikeluarkan oleh BI untuk penukaran ini sekitar Rp 5 triliun sampai lepas Lebaran dan saat ini sudah keluar hampir Rp 3 triliun untuk uang kecil," tuturnya.
Dijelaskan oleh Irwan, Asisten Manajer BI, kas keliling di Monas IRTI tersebut memang diadakan untuk membantu kebutuhan masyarakat yang meningkat dalam penukaran uang kecil menjelang Lebaran, yang diadakan sejak 18 Agustus lalu hingga 8 September nanti. Kas keliling adalah penukaran uang, dari uang besar menjadi uang kecil.
"Setiap hari ada tujuh mobil yang dikeluarkan untuk melayani penukaran uang kecil ini menjelang Lebaran. Kami juga bekerja sama dengan lima stasiun kereta api, ada Gambir, Tanah Abang, Kota, Senen, Jatinegara. Jadi, ada loket khusus penukaran uang kecil di sana," ujarnya.
Uang kecil yang paling banyak diburu oleh masyarakat, kata Irwan, adalah pecahan uang Rp 20.000 ke bawah.
The Expendables: Ditambah Van Damme dan Steven Seagal Bakal Seru?
Sudah menyaksikan film The Expendables? Poster film yang menampilkan Sylvester Stallone, Jet Li, Bruce Willis, Jason Statham, Mickey Rourke, Dolph Lundgren serta sejumlah pria bertubuh kekar, tentu bisa menggoda iman. Iman untuk pecinta film-film aksi tentunya.
Deretan aktor-aktor laga tersebut pastinya tidak asing bagi anda. Imajinasi adegan perkelahian, tembak-tembakan hingga ledakan bom sudah menggelayut di kepala saya ketika melihat poster film itu.
Selain foto ‘Rambo’ dan ‘John McClane’, cerita soal habisnya duit sebanyak lebih dari Rp 800 miliar untuk biaya produksi, semakin membuat saya bersemangat. Setidaknya ada harapan kalau jagoan-jagoan tua dan bertubuh kekar itu bisa menampilkan akting yang beringas.
Film yang disutradarai oleh Sylvester Stallone itu langsung mengambil setting tempat di sebuah kapal yang berlayar di perairan Somalia. Adegan perompak yang membawa parang dan AK-47 sambil menggiring Anak Buah Kapal (ABK), cukup membuat deg-degan. Kisah perompak Somalia yang disebut-sebut bengis dan kejam boleh menjadi permulaan yang oke.
Namun dahi saya langsung mengkerut ketika Barney Ross (Sylvester Stallone), seorang komandan tentara bayaran, bersama anak buahnya menyerbu kapal tersebut. Mereka merangsek untuk membebaskan para ABK yang disandera perompak.
[van_damme_300_wire]
Wire Images
Yang membuat saya heran ialah dialog antara Ross dan anak buahnya dengan perompak serta tembak-tembakan yang berlangsung di adegan pembebasan sandera sepertinya kurang apik digarap. Mulai dari senjata yang dipakai hingga visual efek yang diperlihatkan, mengesankan kalau film ini dibuat hanya untuk ajang ‘main-main’ sang sutradara bersama para koleganya, dalam hal ini para pemain yang lain.
“"Steven Seagal juga harus masuk hitungan. Pria yang gemar menguncir rambutnya itu terkenal dengan peran-perannya sebagai jago ahli beladiri Aikido. "”
Tak berhenti sampai di situ perasaan heran saya, banyak potensi aktor yang bermain di ‘The Expendables’ tidak digarap dengan sungguh-sungguh.
Contoh Jet Li, semua orang yang punya televisi tahu kalau dia jago Kung Fu dan piawai berakrobat. Tapi di ‘The Expendables’, keahlian Jet Li tidak menonjol. Peran Bruce Willis juga cuma bisa membuat saya gigit jari. Tidak ada aksi heroik seperti yang dilakukannya di ‘Die Hard’.
Dolph Lundgren yang asal Swedia pun sebelas dua belas. Aktor jangkung yang jago Karate ini malah menonjol sebagai serdadu teler, bukan jagoan seperti di film-filmnya terdahulu.
Padahal kalo Lundgren dan Jet Li diadu dengan dibungkus koreografi beladiri yang oke serta visual efek yang mumpuni, hasilnya bisa menampilkan adegan perkelahian yang sengit. Di ‘The Expendables’, Lundgren dan Jet Li digambarkan sebagai dua sosok yang saling membenci.
[steven_seagal_300_wire]
Wire Images
Ada Arnold Schwarzenegger yang ikutan main. Tapi Gubernur California ini hanya tampil tak lebih dari 5 menit. Bukan berantem, hanya sedikit berdialog. Hanya Jason Statham yang aktingnya tidak mengecewakan. Aksinya sebagai ahli perkelahian tangan kosong cukup menghibur.
Di BBC News Entertainment edisi 18 Agustus 2010 lalu, Stallone mengakui kalau alasan utamanya menggarap ‘The Expendables’ sebagai sarana kumpul-kumpul sekaligus ‘beraksi’ bersama sejumlah aktor laga yang ia kagumi.
“Bermain dengan mereka menjadi kesenangan tersendiri untuk saya. Anda tahu lah kualitas orang-orang ini,” jelasnya. Dari ucapannya tersebut, jelas kalau aktor 64 tahun itu lebih mengutamakan aksi bak-bik-buk dan dar-der-dor tanpa harus dibalut dengan cerita dan visual efek yang kuat.
Meski demikian ‘The Expendables’ cukup laris di Amerika Serikat dan belahan Amerika Utara. Sejak pertama kali diputar sejak 13 Agustus 2010, ‘The Expendables’ mampu meraup Rp 350 miliar lebih, dalam waktu kurang dari seminggu! Dari situ terlihat kalau penonton di Amerika Serikat memberikan apresiasi yang baik.
Meski filmnya masih diputar, Stallone berniat untuk membuat lanjutannya. Selain berusaha mempertahankan bintang-bintang yang ada sekarang, sejumlah nama disebut-sebut akan diajak.
Jean Claude van Damme dan Steven Seagal dikabarkan akan diajak oleh Stallone. Van Damme awalnya sudah mendapat tawaran untuk beraksi di ‘The Expendables’. Namun menolak karena ia tak mau dikalahkan oleh Jet Li.
Steven Seagal juga harus masuk hitungan. Pria yang gemar menguncir rambutnya itu terkenal dengan peran-perannya sebagai jago ahli beladiri Aikido.
Meski keduanya sudah uzur, tapi jika Stallone bisa membuat cerita yang lebih menarik ditambah dengan koreografi beladiri yang berbobot, sekuel ‘The Expendables’ patut untuk ditunggu.
Sudah menyaksikan film The Expendables? Poster film yang menampilkan Sylvester Stallone, Jet Li, Bruce Willis, Jason Statham, Mickey Rourke, Dolph Lundgren serta sejumlah pria bertubuh kekar, tentu bisa menggoda iman. Iman untuk pecinta film-film aksi tentunya.
Deretan aktor-aktor laga tersebut pastinya tidak asing bagi anda. Imajinasi adegan perkelahian, tembak-tembakan hingga ledakan bom sudah menggelayut di kepala saya ketika melihat poster film itu.
Selain foto ‘Rambo’ dan ‘John McClane’, cerita soal habisnya duit sebanyak lebih dari Rp 800 miliar untuk biaya produksi, semakin membuat saya bersemangat. Setidaknya ada harapan kalau jagoan-jagoan tua dan bertubuh kekar itu bisa menampilkan akting yang beringas.
Film yang disutradarai oleh Sylvester Stallone itu langsung mengambil setting tempat di sebuah kapal yang berlayar di perairan Somalia. Adegan perompak yang membawa parang dan AK-47 sambil menggiring Anak Buah Kapal (ABK), cukup membuat deg-degan. Kisah perompak Somalia yang disebut-sebut bengis dan kejam boleh menjadi permulaan yang oke.
Namun dahi saya langsung mengkerut ketika Barney Ross (Sylvester Stallone), seorang komandan tentara bayaran, bersama anak buahnya menyerbu kapal tersebut. Mereka merangsek untuk membebaskan para ABK yang disandera perompak.
[van_damme_300_wire]
Wire Images
Yang membuat saya heran ialah dialog antara Ross dan anak buahnya dengan perompak serta tembak-tembakan yang berlangsung di adegan pembebasan sandera sepertinya kurang apik digarap. Mulai dari senjata yang dipakai hingga visual efek yang diperlihatkan, mengesankan kalau film ini dibuat hanya untuk ajang ‘main-main’ sang sutradara bersama para koleganya, dalam hal ini para pemain yang lain.
“"Steven Seagal juga harus masuk hitungan. Pria yang gemar menguncir rambutnya itu terkenal dengan peran-perannya sebagai jago ahli beladiri Aikido. "”
Tak berhenti sampai di situ perasaan heran saya, banyak potensi aktor yang bermain di ‘The Expendables’ tidak digarap dengan sungguh-sungguh.
Contoh Jet Li, semua orang yang punya televisi tahu kalau dia jago Kung Fu dan piawai berakrobat. Tapi di ‘The Expendables’, keahlian Jet Li tidak menonjol. Peran Bruce Willis juga cuma bisa membuat saya gigit jari. Tidak ada aksi heroik seperti yang dilakukannya di ‘Die Hard’.
Dolph Lundgren yang asal Swedia pun sebelas dua belas. Aktor jangkung yang jago Karate ini malah menonjol sebagai serdadu teler, bukan jagoan seperti di film-filmnya terdahulu.
Padahal kalo Lundgren dan Jet Li diadu dengan dibungkus koreografi beladiri yang oke serta visual efek yang mumpuni, hasilnya bisa menampilkan adegan perkelahian yang sengit. Di ‘The Expendables’, Lundgren dan Jet Li digambarkan sebagai dua sosok yang saling membenci.
[steven_seagal_300_wire]
Wire Images
Ada Arnold Schwarzenegger yang ikutan main. Tapi Gubernur California ini hanya tampil tak lebih dari 5 menit. Bukan berantem, hanya sedikit berdialog. Hanya Jason Statham yang aktingnya tidak mengecewakan. Aksinya sebagai ahli perkelahian tangan kosong cukup menghibur.
Di BBC News Entertainment edisi 18 Agustus 2010 lalu, Stallone mengakui kalau alasan utamanya menggarap ‘The Expendables’ sebagai sarana kumpul-kumpul sekaligus ‘beraksi’ bersama sejumlah aktor laga yang ia kagumi.
“Bermain dengan mereka menjadi kesenangan tersendiri untuk saya. Anda tahu lah kualitas orang-orang ini,” jelasnya. Dari ucapannya tersebut, jelas kalau aktor 64 tahun itu lebih mengutamakan aksi bak-bik-buk dan dar-der-dor tanpa harus dibalut dengan cerita dan visual efek yang kuat.
Meski demikian ‘The Expendables’ cukup laris di Amerika Serikat dan belahan Amerika Utara. Sejak pertama kali diputar sejak 13 Agustus 2010, ‘The Expendables’ mampu meraup Rp 350 miliar lebih, dalam waktu kurang dari seminggu! Dari situ terlihat kalau penonton di Amerika Serikat memberikan apresiasi yang baik.
Meski filmnya masih diputar, Stallone berniat untuk membuat lanjutannya. Selain berusaha mempertahankan bintang-bintang yang ada sekarang, sejumlah nama disebut-sebut akan diajak.
Jean Claude van Damme dan Steven Seagal dikabarkan akan diajak oleh Stallone. Van Damme awalnya sudah mendapat tawaran untuk beraksi di ‘The Expendables’. Namun menolak karena ia tak mau dikalahkan oleh Jet Li.
Steven Seagal juga harus masuk hitungan. Pria yang gemar menguncir rambutnya itu terkenal dengan peran-perannya sebagai jago ahli beladiri Aikido.
Meski keduanya sudah uzur, tapi jika Stallone bisa membuat cerita yang lebih menarik ditambah dengan koreografi beladiri yang berbobot, sekuel ‘The Expendables’ patut untuk ditunggu.
Langganan:
Postingan (Atom)